Jangan Main-Main! Jokowi Tegas Stop Ekspor Nikel Tahun Depan
Selasa, 28 Desember 2021
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam peresmian pabrik ferronikel (Feni) dan Stainless Steel PT Gunbuster Nickel Industry di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, kembali menegaskan untuk menyetop ekspor nikel, bahan mentah bauksit dan mineral mentah lainnya.
"Berkali-kali saya sampaikan stop ekspor nikel. Tahun depan stop bahan mentah bauksit, tahun depan kita akan stop ekspor minerba lainnya. Kita berhenti ekspor bahan mentah yang tidak membawa nilai tambah besar bagi negara," ungkap Jokowi pada Senin (27/12/2021).
Dalam hal menyetop ekspor mineral mentah itu, kata Jokowi, pemerintah terus mendorong program hilirisasi industri, sebagai cara meningkatkan nilai tambah di sektor industri dan daya saing perekonomian nasional.
Melalui program hilirisasi, pemanfaatan alih teknologi menjadi penting dalam memanfaatkan hasil sumber daya alam serta menjaga lingkungan.
Adapun Jokowi membuka peluang apabila ada investor yang ingin membangun industri hilirisasi bauksit dalam setahun ke depan ini. Yang terpenting, kata Jokowi, Pemerintah Daerah bisa menjaga iklim investasi di daerahnya masing-masing.
Sehingga investasi di daerah menjadi kondusif bagi investor yang ingin mengembangkan industri bernilai tambah. Jokowi mengatakan, dari industri tersebut maka daerah akan mendapatkan pajak, membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya, dan memperoleh devisa yang tidak sedikit.
"Berikan keamanan bagi investor untuk menjalankan aktivitas usahanya, sehingga bisa meningkatkan nilai investasinya di masa mendatang. Manfaat untuk masyarakat sekitar yaitu akan membuka lapangan pekerjaan dan peluang UMKM baru, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi maupun kabupaten tempat industri berada," ujar Jokowi.
Indonesia memiliki cadangan nikel nomor 1 di dunia yang mencapai 21 juta ton atau 24% dari total cadangan dunia. Produksi nikel Indonesia di 2020 mencapai 781 ribu ton atau 31,8% dari produksi nikel dunia. Ke depannya, produksi nikel tersebut diperkirakan akan terus meningkat, baik untuk produksi nickel pig iron (NPI) maupun pemrosesan highpressure-acid-leach dari bijih berkadar rendah.
Peningkatan nilai tambah dari bijih nikel menjadi produk ferronickel adalah 14 kali, dan jika menjadi billet stainless steel akan mencapai 19 kali. Saat ini, smelter nikel yang beroperasi telah mencapai investasi sebesar US$ 15,7 miliar, dengan kapasitas ferronickel yang dihasilkan mencapai 969 ribu ton per tahun.
Ekspor produk ferronickel juga meningkat sangat pesat dari tahun ke tahun, di mana pada 2020 mencapai US$ 4,7 miliar, dan pada periode Januari hingga Oktober 2021 tercatat mencapai US$ 5,6 miliar.
Berdasarkan data World Top Export, saat ini ekspor produk berbasis nikel (stainless steel slab, stainless billet dan stainless steel coil) Indonesia menempati peringkat 1 dunia dengan total ekspor senilai US$ 1,63 miliar di 2020 dan berada di peringkat 4 dalam produksi dunia.
"Kemitraan yang saling menguntungkan antara industri dengan masyarakat akan membawa kemajuan bersama dan berdampak langsung pada pertumbuhan industri, penyerapan tenaga kerja, peningkatan kesejahteran masyarakat melalui kewirausahaan, sekaligus meningkatkan infrastruktur sosial masyarakat," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Asal tahu saja, PT Gunbuster Nickel Industry yang diresmikan pada hari ini merupakan industri smelter yang terletak di Kabupaten Morowali Utara dan diharapkan akan menghasilkan ferronickel dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun. Dengan ditambahnya investasi pada PT Gunbuster Nickel Industry, program hilirisasi mineral berbasis sumber daya alam akan semakin cepat tercapai.
Hal ini melengkapi lini produksi yang sebelumnya dilakukan di smelter PT Obsidian Stainless Steel Konawe, Sulawesi Tenggara. Perusahaan tersebut merupakan smelter penghasil ferronickel dengan kapasitas produksi 2,2 juta ton per tahun dan billet stainless steel dengan kapasitas produksi 3 juta ton/tahun.
Sementara, PT Virtue Dragon Nickel Industry merupakan smelter penghasil ferronickel dengan kapasitas produksi 1 juta ton per tahun.
Ketiga perusahaan smelter tersebut akan menjadi bagian rencana Pemerintah untuk mendorong hilirisasi industri dalam peningkatan nilai tambah bahan baku mineral di dalam negeri. PT Obsidian Stainless Steel, PT Virtue Dragon Nickel Industry, dan PT Gunbuster Nickel Industry, secara total telah berinvestasi sebesar US$8 miliar, dengan penyerapan tenaga kerja lebih kurang 27 ribu orang.[cnbcindonesia.com]