Erick Thohir Dijadwalkan ke Kejagung Hari Ini, Bahas Kasus Garuda Indonesia
Selasa, 11 Januari 2022
Menteri BUMN Erick Thohir dijadwalkan akan merapat ke Kejaksaan Agung (Kejagung) hari ini. Disebut Erick akan membahas kasus maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, namun belum diketahui spesifik mengenai kasusnya.
Kedatangan Erick ke Kejagung dikonfirmasi oleh Tim Hubungan Masyarakat Kementerian BUMN.
"Besok (hari ini) jam 11.30 Pak Erick akan ke Kejagung untuk melaporkan kasus Garuda," tulis keterangan Tim Humas Kementerian BUMN dikutip, Selasa (11/1/2022).
Seperti diketahui, Garuda Indonesia dihantam masalah keuangan dalam dua tahun terakhir, sejak pandemi Covid-19 mulai masuk ke Indonesia. Salah kelola maskapai di masa lalu, mengakibatkan utang yang menggunung tercatat di angka Rp130 triliun lebih.
Kementerian BUMN mengambil langkah restrukturisasi dalam upaya penyelamatan Garuda Indonesia. Mahalnya sewa pesawat menjadi biang kerok utama. Apalagi harga sewa pesawat ini dilakukan atas dasar kasus korupsi pada manajemen Garuda Indonesia dahulu.
"Ada lessor yang tidak ikutan dengan kasus itu, tetapi pada hari ini kemahalan karena ya kondisi (pandemi). Nah itu yang kita juga harus negosiasi ulang, nah beban terberat saya rasa itu," ujar Erick pertengahan 2021 lalu.
Kementerian BUMN juga mencatat jumlah pesawat yang dioperasikan Garuda Indonesia makin langka atau hanya sekitar 50-60 yang beroperasi. Sementara armada di parkiran ada sebanyak 125 pesawat, terdiri 119 pesawat sewa dan 6 pesawat milik sendiri.
Berkurangnya jumlah pesawat menyebabkan terjadinya kelangkaan rute penerbangan pesawat Garuda Indonesia di sejumlah daerah. Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menyebut, persoalan ini mendapat banyak kelugan dari sejumlah calon penumpang.
"Kami lakukan itu dengan cara-cara yang santun, menekan jumlah pegawai, tentu saja taat terhadap peraturan yang ada di negara ini sambil punya empati terhadap karyawan," ucap Kartika pada Desember tahun lalu.
Berkurangnya jumlah pesawat menyebabkan terjadinya kelangkaan rute penerbangan pesawat Garuda Indonesia di sejumlah daerah. Dia menyebut, hal itu membuat pihaknya menerima keluhan dari sejumlah calon penumpang.
Dia mencatat rute perbangan emiten dengan kode saham GIAA itu akan berkurang secara drastis. Di mana, pengurangan difokuskan pada rute yang tidak menguntungkan secara bisnis dan menguatkan rute-rute super premium.[inews.id]