Catatan Mahfud Kala Menantu Habib Rizieq Jadi Ketum Baru FPI
Minggu, 27 Maret 2022
Menantu Habib Rizieq Shihab, Habib Muhammad bin Husein Alatas, menjadi Ketum Front Persaudaraan Islam (FPI) . Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md angkat bicara soal kemunculan FPI baru setelah pemerintah melarang ormas Front Pembela Islam (FPI).
Seperti diketahui Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin, menyebut Habib Muhammad bin Husein Alatas sebagai Ketua Umum FPI yang baru saat demonstrasi PA 212 di kawasan Patung Kuda, Jumat (25/3/2022). Habib Muhammad bin Husein Alatas memang nampak hadir di tengah-tengah pendemo dengan pakaian serba putih.
"FPI itu ada bermacam-macam. Ada Forum Perempuan Islam, ada Forum Perjuangan Intelektual, ada Forum Pertukaran Ide, ada Front Pencak Silat Ilmuwan. Itu sama saja dengan perkumpulan pencinta motor gede (moge) atau perkumpulan arisan. Silakan saja," ujar Mahfud kepada detikcom, Sabtu (26/3).
Mahfud menyatakan pemerintah tak masalah soal keberadaan suatu perkumpulan. Dengan catatan, lanjut dia, tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
"Yang penting tidak melanggar hukum, siapa pun boleh membuat perkumpulan-perkumpulan," ujarnya.
"Ya, boleh saja, kan tidak mendaftar ke Kumham dengan nama dan simbol yang sama. Tapi kalau menggunakan nama dan simbol-simbol organisasi yang sudah dilarang, itu melanggar hukum. Saya juga sering ikut Forum Pendalaman Ilmu," terang Mahfud.
Mahfud juga mempersilakan FPI yang baru melakukan aktivitas-aktivitas organisasinya. Mahfud kembali memberi catatan, yakni para pengurus FPI yang baru tak mendaftarkan diri sebagai ormas dengan simbol yang sama seperti FPI lama yang sudah dilarang pemerintah.
Nama Habib Muhammad bin Husein Alatas disebut sebagai Ketum FPI yang baru saat Novel Bamukmin mengumumkan tokoh-tokoh yang hadir di demo PA 212.
"Ada Ketum PA 212, alhamdulillah hadir juga di tengah kita Ketum FPI yang baru, Habib Muhammad bin Husein Alatas, nanti juga akan ada tokoh lain hadir," katanya.
Novel mengancam PA 212 akan terus berlanjut mengadakan aksi hingga pemerintah dapat menerima tuntutan mereka. Dia mendesak pemerintah segera memproses para penista agama.
"Berlanjut terus sampai semuanya bisa diproses, jadi nanti setelah demo ini, Jumat depan terakhir atau Selasa atau Rabu, setelah Lebaran kita lanjut demo, sampai betul-betul ada tindakan nyata dari pemerintah ini,"seru Novel.
Selain soal tuntutan menangkap penista agama, berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, massa aksi juga membentangkan spanduk berisi tuntutan lainnya.
"Usut tuntas pembantaian 21-22 Mei 2019 dan pembunuhan Alm. Harun Ar-Rasyid," bunyi tulisan di spanduk. [detik.com]