Muhaimin Minta Reshuffle Tak Sentuh PKB , PDI-P: Jangan Pusing, Presiden Pegang Etika Politik

Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menilai Presiden Joko Widodo tentu telah menimbang sosok yang akan diganti dan yang bakal mengisi jabatan menteri dalam kabinet, sebelum memutuskan untuk merombak.

Oleh karena itu, Hasto mengatakan tidak ada pihak, khususnya partai politik koalisi pemerintah yang perlu cemas jika kader partainya diganti dari jabatan menteri.

"Sehingga hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut tidak perlu dipusingkan, karena Pak Jokowi itu memegang etika politik," kata Hasto ditemui di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (27/3/2022).

Hal itu ia sampaikan ketika ditanya pandangan PDI-P setelah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyinggung agar kursi menteri PKB tidak diganggu jika ada reshuffle atau perombakan kabinet.

Hasto mengatakan, dalam mekanisme reshuffle, sebelumnya Presiden Jokowi pasti akan mengadakan dialog dengan ketua umum partai politik koalisi.

"Itu artinya menunjukkan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin dibangun berdasarkan koalisi. Sehingga ketika Presiden punya hak prerogatif, tapi karakter Pak Jokowi adalah melakukan dialog ketika reshuffle," jelasnya.

Lebih lanjut Hasto menuturkan, Presiden Jokowi juga tidak pernah melakukan reshuffle tanpa melalui dialog dengan para ketum parpol koalisi.

Ditanya soal apakah Jokowi sudah menemui Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait reshuffle, Hasto tak menjawab dengan gamblang

Ia hanya mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hak prerogatif presiden. Pembicaraan mengenai itu, imbuh dia, juga hanya diketahui oleh Jokowi dan Megawati sendiri.

"Tetapi terkait reshuffle ya itu sifatnya rahasia. Sifatnya bapak Presiden Jokowi dan Ibu Megawati Soekarnoputri dan ketika beliau bertemu dan membahas agenda bangsa dan negara," pungkasnya.

Diketahui, isu reshuffle kembali menguat setelah dikabarkan akan mengakomodasi Partai Amanat Nasional (PAN) yang baru bergabung dengan partai koalisi pemerintah.

Di tengah isu itu, Muhaimin Iskandar mengaku tak masalah jika Presiden Joko Widodo merombak atau me-reshuffle kabinetnya untuk memasukkan kader Partai Amanat Nasional (PAN).

Namun, Muhaimin mewanti-wanti agar masuknya kader PAN ke kabinet tidak mengganggu kursi yang sudah diduduki oleh kader PKB agar tidak menimbulkan konflik antarkedua partai

"Silakan, asal enggak ganggu PKB. Kalau ganggu PKB, bisa Ukraina lawan Rusia nanti, masak PAN lawan PKB?," kata Muhaimin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (24/3/2022). [kompas.com]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan bawah postingan