Beredar Isu Uang Ratusan Miliar di Rumah Sambo, Irwasum Belum Terima Info

Kompolnas mengecek kebenaran dari isu penemuan uang ratusan miliar rupiah di rumah Irjen Ferdy Sambo saat penggeledahan. Kompolnas meminta penjelasan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri selaku Kepala Tim Khusus kasus Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, Komjen Agung Budi Maryoto.

"Kompolnas baru saja mengklarifikasi ke Irwasum selaku Ka Timsus," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti kepada detikcom, Kamis (18/7/2022).

Poengky menuturkan Komjen Agung sudah memberikan jawabannya. Kepada Poengky, mantan Kapolda Jawa Barat itu mengaku timsus belum menerima informasi soal uang ratusan miliaran rupiah tersebut.

"Sampai dengan sekarang Timsus belum ada info terkait hal (uang ratusan miliar di rumah Ferdy Sambo) tersebut.

Seperti diketahui, kematian Brigadir J terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022. Brigadir J tewas setelah tubuhnya ditembus peluru senjata api rekannya, Bharada Richard Eliezer alias Brigadir E.

Dalam perjalanan kasusnya, tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap Irjen Ferdy Sambo sebagai dalang pembunuhan Birgadir J. Irjen Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan ajudannya sendiri.

4 Tersangka Kasus Tewasnya Brigadir J

Untuk diketahui, empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka terkait tewasnya Brigadir J. Selain Ferdy Sambo, tiga tersangka lainnya ialah Bharada Richard Eliezer (RE), Brigadir Ricky Rizal (RR), dan Kuat Ma'ruf (KM).

Dalam kasus ini, Bharada E disuruh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J. Selain menyuruh menembak, Irjen Ferdy Sambo diduga merekayasa kronologi kasus pembunuhan itu menjadi baku tembak.

Sementara itu, Bripka RR dan KM berperan ikut membantu dan menyaksikan penembakan Bharada E terhadap korban. Mereka dijerat pasal pembunuhan berencana subsider pasal pembunuhan.

Ferdy Sambo telah ditahan di Mako Brimob. Pada Kamis (11/8), dia diperiksa pertama kali setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus tewasnya Brigadir J. Saat diambil berita acara pemeriksaan (BAP), Sambo mengaku merencanakan pembunuhan karena Brigadir J melakukan hal yang mencoreng martabat keluarga. [detik.com]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan bawah postingan