Chairul Huda: Fahmi Alamsyah Mundur karena Desakan Para Penasihat Kapolri!

Fahmi Alamsyah mengundurkan diri dari posisi penasihat ahli Kapolri bidang komunikasi publik. Chairul Huda, penasihat ahli Kapolri bidang hukum, mengungkapkan dia dan rekan-rekan memang mendesak Fahmi untuk mengundurkan diri.

"Kami (para penasihat ahli Kapolri) minta dia (Fahmi Alamsyah) untuk mengundurkan diri. Bahkan kami ultimatum, sebelum Kapolri menyampaikan press release (Selasa, 9 Agustus 2022) tentang perkembangan kasus Brigadir J, kami minta dia mengundurkan diri," ungkap Chairul Huda kepada detikcom, Rabu (10/8/2022).

"Betul, sebelum Kapolri menyampaikan press release malam kemarin, dia sudah mengundurkan diri pada sore kemarin," sambung Chairul.

Chairul menjelaskan bukan tanpa sebab dia dan penasihat ahli Kapolri lainnya mendesak Fahmi Alamsyah mundur. Chairul menjelaskan dia dan rekan-rekannya baru tahu Fahmi Alamsyah adalah sosok yang menyusun draf keterangan pers awal kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, itu pun dari sebuah pemberitaan.

"Kami mengklarifikasi kepada dia, benarkah dia mengetahui tentang peristiwa itu, seperti yang diberitakan waktu Jumat malam setelah kejadian. Ternyata dia tahu," kata Chairul dengan nada tinggi.

Chairul menyebut selama ini Fahmi dilibatkan dalam diskusi para penasihat ahli. Namun tak menceritakan apa yang dia ketahui soal kasus Brigadir Yoshua.

"Kami (jajaran penasihat ahli Kapolri) selama ini berdiskusi, rapat, membahas sejumlah hal yang harus disarankan kepada Kapolri. Dia (Fahmi Alamsyah) sama sekali tidak memberitahukan tentang apa yang dia tahu. Di situ kami kompak, seluruh penasihat ahli yang lain meminta dia mengundurkan diri," tegas Chairul Huda.

Sebelumnya Fahmi mengaku mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Ya saya secara gentle mengundurkan diri. Suratnya sudah disampaikan hari ini ke Kapolri, sore ini," kata Fahmi kepada detikcom, Selasa (9/8).

Fahmi Alamsyah mengatakan menyadari sensitifnya kasus ini. Fahmi menyayangkan namanya terseret dalam pemberitaan media, yang dinilainya seolah memposisikan dirinya menyusun skenario seolah-olah ada baku tembak.

"Karena ini isunya sensitif," ucap dia.

Fahmi pun mengaku para penasihat ahli Kapolri lainnya sempat merapatkan dirinya dan memberi rekomendasi. Fahmi mengaku tak ingin membebani Kapolri dan para penasihat ahli karena dirinya diisukan terlibat skenario baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

"Saya di penasihat ahli dirapatkan. Saya mundur karena tak ingin membebani," imbuh Fahmi.

Fahmi Alamsyah mengatakan tak ada di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Brigadir J saat dan pascakejadian. Dia mengaku memang ditelepon Ferdy Sambo, namun untuk dimintai bantuan menyusun draf press release ke media.

"Pertama, saya tidak hadir di TKP saat hari Jumat, 8 Juli 2022. Kedua, yang dimintakan bantuan (oleh FS) bukan (menyusun skenario) kronologis, tapi draf rilis media," ucap Fahmi. [detik.com]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan bawah postingan