Ngabalin ke Zulfan NasDem soal Jokowi Suasana Duka: Ada Politikus Nyinyir
Rabu, 05 Oktober 2022
Politikus senior Partai NasDem Zulfan Lindan menyoroti Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang enggan berkomentar terkait pencapresan Anies Baswedan karena dalam suasana duka atas tragedi Kanjuruhan. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin pun membela Jokowi.
"Lucu ada politisi yang sakit dan nyinyir Jokowi menolak komentari soal politik praktis," kata Ngabalin dalam cuitan di Twitter-nya, seperti dilihat Rabu (5/10/2022). Ngabalin telah mengizinkan cuitannya itu untuk dikutip.
Ngabalin mengatakan Jokowi menyadari bahwa Indonesia saat ini tengah berduka dengan tragedi Kanjuruhan. Ngabalin menilai semua orang juga berempati dengan tragedi itu.
"Jokowi sadar bahwa semua orang berempati dan Indonesia masih dalam duka yang dalam pada tragedi Kanjuruhan," kata dia.
Pernyataan Zulfan Lindan
Diketahui, Presiden Jokowi enggan mengomentari soal Partai NasDem yang mengusung Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai capres di Pemilu 2024 karena masih dalam suasana duka. Menanggapi hal ini, Partai NasDem menyinggung acara peresmian kawasan industri.
"Tadi kan Pak Jokowi bilang bahwa sedang berduka tapi toh hari ini Pak Jokowi menghadiri peresmian kawasan industri di Jawa, itu yang pidato Bahlil, Pak Jokowi hadir juga Pak Ganjar, banyak menteri yang lain," ujar politikus senior Partai NasDem Zulfan Lindan, dalam diskusi Adu Perspektif, Senin (3/10).
Diketahui Jokowi pada Senin (3/10) sedang berada di Batang, Jawa Tengah. Pada hari itu Jokowi meresmikan pembangunan pabrik pipa terbesar di Asia Tenggara yang dibuat oleh Wavin Group asal Belanda yang dibangun di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
Zulfan menilai Jokowi perlu konsisten terkait ucapan dan perbuatan. Sebab, menurutnya, acara NasDem terkait pengumuman capres dan acara yang dihadiri Jokowi dapat dikategorikan sama.
"Jadi saya kira kita harus konsisten lah jangan menyangkut ini kita bilang bahwa ini kita sedang berduka, pada satu sisi kita juga melakukan acara-acara yang juga sama kalau mau disamakan," tuturnya. [detik.com]