PAN: Pilpres 2014 dan 2019 Kami Dukung Prabowo, Tak Tawarkan Anies Capres
Sabtu, 08 Oktober 2022
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku pernah menolak tawaran menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Siapa partai yang merayu Anies?
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengaku partainya mendukung Prabowo Subianto sebagai capres saat Pemilu 2014 dan 2019 lalu. Viva mengatakan PAN juga tak pernah menawarkan Anies sebagai capres.
"PAN di Pilpres 2014 dan 2019 mendukung Pak Prabowo sebagai capres. Karena Mas Anies tidak nyalon di Pilpres 2019, ya tidak ditawarkan," kata Viva saat dihubungi, Jumat (7/10/2022).
Viva menyampaikan saat Pilpres 2019 semua parpol melakukan penjajakan terhadap sosok-sosok yang potensial untuk diusung. Dia mengatakan salah satu yang masuk dalam penjajakan yakni Anies.
"Saat menjelang Pilpres 2019, hampir seluruh partai politik melakukan testing the water atau penjajakan komunikasi ke figur-figur yang berpotensi dicalonkan di Pilpres 2019," ujarnya.
Viva menyebut Anies menjadi salah satu orang yang dijajaki parpol. Viva mengatakan saat itu, masyarakat difokuskan dengan dua figur, yakni Jokowi dan Prabowo.
"Dan Mas Anies Baswedan adalah salah satunya. Karena sebagai Gubernur DKI Jakarta tentu menjadi barometer konstelasi politik nasional," ucapnya.
"Tetapi karena Mas Anies telah berjanji untuk menunaikan lima tahun gubernur, maka secara elektoral tidak diperbincangkan publik. Publik fokus pada dua figur yaitu Pak Jokowi dan Pak Prabowo," lanjutnya.
Anies Ngaku 2 Kali Tolak Tawaran Jadi Capres
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku pernah mendapat tawaran menjadi capres pada Pilpres 2019 silam. Namun, tawaran itu ditolak oleh Anies.
"Ada dua kali permintaan untuk menjadi capres, saya bilang tidak bersedia. Yang ini nggak pernah saya ceritakan, baru ke teman-teman saya ceritakan," kata Anies Baswedan.
Hal itu disampaikan Anies Baswedan saat menghadiri acara Silaturahmi Media Balai Kota DKI Jakarta di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, pada Jumat (7/10).
Tak hanya menjadi capres, Anies juga mendapat tawaran menjadi calon wakil presiden pada 2018 silam, menjelang Pilpres 2019. Namun, tawaran itu ditolaknya karena ia berkomitmen ingin menuntaskan janjinya memimpin Kota Jakarta selama lima tahun.
Namun, Anies enggan menjelaskan pihak yang menawarkannya menjadi capres atau cawapres pada saat itu. [detik.com]